Rabu, September 29, 2010

LITURGI YANG HIDUP DAN MENGHIDUPKAN

“Liturgi Gereja Katolik membosankan, kering, kaku, kuno, jadul…..!” Keluhan demikian sering kita dengar atau bahkan alami sendiri. Lalu, apakah yang sudah kita lakukan? Apakah hanya terus mengeluh atau “lari” mencari liturgi yang sesuai dengan keinginan kita? Sudahkah kita berusaha agar liturgi yang kita rayakan itu menarik dan memberi buah-buah rohani bagi diri kita?

Dalam rangka Bulan Rosario, Oktober 2010 ini, Komisi Kateketik, Kitab Suci dan Liturgi KAPal, menyusun materi seputar liturgi. Materi disusun dalam bentuk renungan / karangan singkat yang bisa dibaca setiap hari. Isi renungan lebih merupakan penyadaran akan hakekat dan spiritualitas liturgi. Hal ini bertujuan sebagai upaya perubahan dari dalam diri umat agar semakin menghayati inti dan makna liturgi Gereja. Bahan renungan ini juga sebagai salah satu tanggapan atas salah satu keprihatinan Sinode II keuskupan kita, yakni kurangnya pengetahuan dan pemahaman umat akan ajaran iman Katolik.

Sangat diharapkan agar masing-masing paroki mengupayakan agar bahan ini dimiliki oleh setiap umat, bukan hanya pengurus lingkungan / stasi. Maka silahkan saja untuk diperbanyak. Bahan ini kiranya tak terbatas hanya dipakai selama Bulan Rosario ini, namun dapat dipakai kapan saja.

Akhirnya, semoga dengan upaya sederhana ini, semakin berkuranglah aneka keluhan seputar liturgi. Dan juga, semoga kita semua semakin terbantu mengerti, memahami dan menghayati liturgi sebagai sumber dan puncak pengabdian kita kepada Allah. Dengan demikian liturgi yang kita rayakan semakin hidup dan memberi hidup!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar Anda di sini

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.