Senin, September 20, 2010

Tema III BKSN 2010

TAAT DAN HORMAT PADA ORANGTUA


GAGASAN DASAR

Anak merupakan buah kasih suami dan isteri. Kehadiran anak di tengah keluarga merupakan anugerah istimewa yang patut disyukuri. Dengan hadirnya anak, orangtua mempunyai kewajiban dan tanggungjawab untuk membesarkan sekaligus mendidik mereka agar bertumbuh-kembang. Pendidikan merupakan bentuk pewarisan nilai-nilai dari orangtua kepada anaknya. Bagi anak sendiri, ia mempunyai kewajiban dan tanggungjawab untuk taat dan menghormati orangtuanya. Hal itu merupakan salah satu bagian (perintah ke-5) dalam Dekalog.

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus dengan jelas dan tegas memaparkan tugas dan kewajiban baik anak mupun orangtua. Hal itu mencakup tiga hal, yakni:

  • Kewajiban seorang anak untuk taat kepada orangtuanya (Ef 3:1). Anak dalam pengertian ini bukan dalam arti anak kecil, yang didasarkan usia, namun dalam konteks kekeluargaan. Maka kewajiaban untuk taat kepada orangtua mencakup siapa saja yang berstaus sebagai anak dalam keluarga. Ketaatan kepada orangtua menurut Paulus harus dilakukan “di dalam Tuhan, ….” Ketaatan seorang anak kepada orangtuanya harus dilihat sebagai/seperti ketaatan kepada Tuhan. Keharusan seorang anak untuk taat pada orangtua itu karena mereka adalah wakil Allah. Orangtua memang bukan Allah Pencipta, namun Allah mengikutsertakan mereka mereka dalam karya penciptaan. Ketaatan itu dijalankan “di dalam Tuhan, …” Tuhan yang dimaksudkan di sini adalah Tuhan Yesus. Jadi ketaatan di sini merupakan kewajiban kristiani.
  • Kewajiban untuk menghormati orangtua (Ef 3:2). Kewajiban yang kedua bagi seorang anak, menurut Paulus, adalah untuk menghormati ayah dan ibunya. Sikap ini erta kaitannya dengan sikap taat, karena cara menghormati orangtua adalah dengan mentaati perintah-perintahnya. Dalam tradisi Yahudi perintah untuk menghormati orangtua merupakan bagian pertama dalam Dekalog, yang mencakup kewajiban mereka kepada Tuhan. Dalam konteks inilah kewajiban/perintah untuk menghormati orangtua ditempatkan sama seperti kewajiban lainnya kepada Tuhan. Karena pada waktu seseorang masih anak-anak, orangtua merupakan wakil Allah yang paling tampak dan dekat. Perintah ini disebut sebagai “suatu perintah yang penting…” Hal ini dimaksudkan bahwa perintah menghormati orangtua merupakan perintah pertama yang harus diajarkan kepada anak-anak. 
  • Kewajiban orangtua untuk mendidik anak-anaknya (Ef 3:4). Orangtua mempunyai tugas dan tanggunjawab pertama untuk mendidik anak-anaknya. Orangtua wajib mendidik anak-anaknya dalam nasihat dan ajaran Tuhan. Orangtua berperan sebagai katalisator yang mendorong dan membantu anak-anaknya untuk menentukan tindakan dan bertanggungjawab atasnya.
Dewasa ini tak jarang orangtua yang kurang menyadari tugas dan kewajibannya untuk mendidik anak-anaknya. Dengan menyerahkan anak-anaknya ke sekolah, mereka merasa sudah cukup. Atau dalam hal iman, dengan menyerahkan anak-anaknya pada Sekolah Minggu maka kewajiban mendidik iman anaknya sudah selesai. Padahal pendidikan yang utama dan pertama ada di dalam keluarga. Kesibukan oleh pekerjaan seringkali menjadi alasan. Maka tak heran bila akhirnya “pihak luarlah” terutama lingkungan dan teman pergaulan yang “mengambil” alih peran itu. Akibatnya anak tumbuh dan berkembang mengikuti dunia sekitarnya. Tak jarang akhirnya anakpun menjadi lupa dan tidak tahu bagaimana harus taat dan menghormati orangtuannya.

Apakah situasi di atas juga kita alami?


  • Sejauh mana orang tua memandang betapa pentingnya untuk mendidik dan mewariskan imannya kepada anak-anak? Apakah peran itu sudah dilakukan?
  • Sebagai anak, sudahkah kewajiban kita sebagaimana nasihat Paulus dijalankan? Kapan dan bentuknya bagaimana?
  • Bila terjadi perbedaan antara “hak-kewajiban” orangtua dan anak, bagaimana langkah untuk mengatasinya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beri komentar Anda di sini

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.